Rabu, 29 Maret 2017

Rosa Rahmani Humanita_29214808_3EB20

BAHASA INDONESIA

PROPOSISI


Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.  Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah .
 

Jenis-Jenis Proposisi

Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1.     Berdasarkan bentuk
2.     Berdasarkan sifatBerdasarkan kualitas
3.     Berdasarkan kuantitas
4.     Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

Ø Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
Ø  
Ø Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.

5.     Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

·        Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.

·        Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan

Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.

Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.

6.     Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

ü Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.

ü Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.

7.     Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:

§  Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.

§  Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.

TERM

Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian.

v Bagian dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam sebuah silogisme.

v Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi. 

v Term adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal), orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).

v Ada jenis kata yang tidak bisa berdiri sendiri, baik sebagai subyek maupun predikat. Ini disebut kata sinkategorimatis. Mis. : tetapi, beberapa, karena, dengan cepat. Pada dirinya sendiri kata-kata ini tidak merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan karena itu tidak merupakan term.

v Kata-kata sinkategorimatis itu selalu tergantung pada kata-kata kategorimatis untuk membentuk sebuah term. Ump.: kata “berjalan” (kategorimatis, term), “dengan cepat” (sinkategorimatis, bukan term). Tapi “berjalan dengan cepat” mengungkapkan suatu pengertian baru, dan karena itu dapat berfungsi sebagai term dalam sebuah proposisi. 

PENALARAN

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif, yaitu :

1.     Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Macam-macam Penalaran Deduktif

Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

·        Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

Bentuk Silogisme

Telah dikatakan diatas bahwa silogisme disusun oleh pernyataan dan kesimpulan atau proposisi dan konklusi. Di dalam proposisi terdapat dua buah premis yaitu premis mayor (premis umum) dan premis minor (premis khusus). 

Ø Premis Mayor: Pernyataan akan sebuah kelompok tertentu yang di dalamnya terdapat sifat dan ciri tertentu.
Ø Premis Minor : Pernyataan akan salah satu anggota dari kelompok pada premis mayor.
Ø Kesimpulan    : Berisi tentang pernyataan yang menyatakan salah satu anggota kelompok memiliki kekhususan baik dari sifat dan ciri pada kelompok tersebut.

Jika melihat penjelasan di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

PMa : A=B
PMi : C=A
K : C=B

Contoh 1:
PMa: Semua binatang unggas berkaki dua
PMi:  Ayam berkaki dua
K : Ayam adalah binatang unggas

Jenis-jenis Silogisme

Pada dasarnya silogisme dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, Silogisme kategorik, silogisme hipotetik dan silogisme disyungtif. 

1.     Silogisme kategorik
Silogisme kategorik adalah silogisme yang semua proposisi atau pernyataannya berupa kategorik atau dengna kata lain, silogisme kategorik memiliki premis mayor berupa kategorik yang menjadi predikat sedangkan premis minor menjadi subjek.

Contoh :
Semua manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor)
Afdan adalah manusia (premis minor)
Jadi, Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan)

2.     Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan pernyataan kategoris.

Contoh :
Jika hari ini tidak hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor)
Hari ini tidak hujan (premis minor)
Maka, saya akan kerumah paman (kesimpulan).

3.     Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain.

Contoh:
Kakek berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor)
Kakek berada di Bantaeng (premis minor)
Jadi, kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan)

·        Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Ciri-ciri paragraf berpola deduktif 

Paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a)     Letak kalimat utama di awal paragraph
b)    Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
c)     Diakhiri dengan penjelasan


2.     Penalaran Induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

Contoh paragraf Induktif:
Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance, Shuffle, salsa (dan Kripton), modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dankesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

Macam-macam Penalaran Induktif

Macam-macam penalaran induktif diantaranya :

ü Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.

Contoh generalisasi:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Macam-macam generalisasi:

·        Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.

·        Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.

Ciri-ciri paragraf berpola induktif 

Paragraf berpola induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a)     Letak kalimat utama di akhir paragraph
b)    Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
c)     Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan 

TUGAS
1.     Buat 2 proposisi yang benar dan 2 proposisi yang salah.
Jawab :
·        Proposisi yang benar
1.     PSAK merupakan standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia
2.     Saldo normal biaya ada di debit
·        Proposisi yang salah
1.     Aset berada di saldo normal kredit
2.     Laoran keuangan hanya meliputi neraca

2.     Buatlah masing-masing 2 contoh kalimat silogisme hipotesis, silogisme alternative, dan entimen.
Jawab :
·        Silogisme hipotesis
1.     Jika minuman didinginkan, minuman akan membeku
Minuman didinginkan
Jadi, minuman membeku
2.     Jika hari ini mendung, saya dating kerumahmu
Hari ini mendung
Jadi, saya tidak dating kerumahmu
·        Silogisme alternatif
1.     Giska belajar akuntansi atau matematika
Giska belajar akuntansi
Giska tidak belajar matematika
2.     Rudi memasak tumis kangkung atau sayur singkong
Rudi memasak tumis kangkung
Rudi tidak memasak sayur singkong
·        Entime
1.     Semua manusi adalah makhluk hidup
Nadia adalah manusia
Jadi, nadia adalah makhluk hidup
Entimen : Nadia adalah makhluk hidup karena dia adalah manusia
2.     Semua dokter adalah orang pintar
Renaldi adalah orang pintar
Jadi, renaldi adalah dokter

Entimen : renaldi adalah orang pintar karena dia adalah dokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar