BAHASA INDONESIA
PROPOSISI
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian.
PROPOSISI
Proposisi adalah
istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh
dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau
dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan
mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau
salah .
Jenis-Jenis
Proposisi
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan
:
1. Berdasarkan
bentuk
2. Berdasarkan
sifatBerdasarkan kualitas
3. Berdasarkan
kuantitas
4. Berdasarkan
bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
Ø Tunggal
adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya
mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
Ø
Ø Majemuk
atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu
predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
5. Berdasarkan
sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
·
Kategorial adalah proposisi yang
hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat
apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
·
Kondisional adalah proposisi yang
membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi
dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan
disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.
6. Berdasarkan
kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
ü Positif(afirmatif)
adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan
predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
ü Negatif
adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak
mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
7. Berdasarkan
kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
§ Umum
adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
§ Khusus
adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian
subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
TERM
Term adalah suatu kata atau suatu kumpulan kata yang merupakan ekspressi verbal dari suatu pengertian.
v Bagian
dari proposisi yang berfungsi sebagai subyek atau predikat, serta dapat
berfungsi sebagai penghubung antara dua proposisi yang disebut premis dalam
sebuah silogisme.
v Tidak
semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata
atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada
dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak
semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam
suatu proposisi.
v Term
adalah kata atau sejumlah kata yang dapat berdiri sendiri. Jenis kata seperti
itu disebut kata kategorimatis. Mis. : bunga, burung, pohon (term tunggal),
orang tua asuh, pencinta lingkungan hidup (term majemuk).
v Ada
jenis kata yang tidak bisa berdiri sendiri, baik sebagai subyek maupun
predikat. Ini disebut kata sinkategorimatis. Mis. : tetapi, beberapa, karena,
dengan cepat. Pada dirinya sendiri kata-kata ini tidak merupakan ekspressi
verbal dari pengertian, dan karena itu tidak merupakan term.
v Kata-kata
sinkategorimatis itu selalu tergantung pada kata-kata kategorimatis untuk
membentuk sebuah term. Ump.: kata “berjalan” (kategorimatis, term), “dengan
cepat” (sinkategorimatis, bukan term). Tapi “berjalan dengan cepat”
mengungkapkan suatu pengertian baru, dan karena itu dapat berfungsi sebagai
term dalam sebuah proposisi.
PENALARAN
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif,
yaitu :
1. Penalaran
Deduktif
Penalaran deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses
penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut
dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :
Masyarakat Indonesia
konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus)
dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya
hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Macam-macam
Penalaran Deduktif
Macam-macam penalaran
deduktif diantaranya :
·
Silogisme
Silogisme adalah suatu
proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa
silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1
kesimpulan.
Bentuk Silogisme
Telah dikatakan diatas
bahwa silogisme disusun oleh pernyataan dan kesimpulan atau proposisi dan
konklusi. Di dalam proposisi terdapat dua buah premis yaitu premis mayor
(premis umum) dan premis minor (premis khusus).
Ø Premis
Mayor: Pernyataan akan sebuah kelompok tertentu yang di dalamnya terdapat sifat
dan ciri tertentu.
Ø Premis
Minor : Pernyataan akan salah satu anggota dari kelompok pada premis mayor.
Ø Kesimpulan
: Berisi tentang pernyataan yang menyatakan salah satu anggota
kelompok memiliki kekhususan baik dari sifat dan ciri pada kelompok tersebut.
Jika melihat penjelasan
di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
PMa
: A=B
PMi
: C=A
K
: C=B
Contoh
1:
PMa:
Semua binatang unggas berkaki dua
PMi:
Ayam berkaki dua
K
: Ayam adalah binatang unggas
Jenis-jenis Silogisme
Pada dasarnya silogisme
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, Silogisme kategorik, silogisme hipotetik dan
silogisme disyungtif.
1. Silogisme
kategorik
Silogisme kategorik
adalah silogisme yang semua proposisi atau pernyataannya berupa kategorik atau
dengna kata lain, silogisme kategorik memiliki premis mayor berupa kategorik
yang menjadi predikat sedangkan premis minor menjadi subjek.
Contoh :
Semua
manusia adalah makhluk berakal budi (premis mayor)
Afdan adalah manusia
(premis minor)
Jadi,
Afdan adalah makhluk berakal budi (kesimpulan)
2. Silogisme
hipotesis
Silogisme hipotesis adalah
silogisme yang premis mayornya berupa keputusan hipotesis dan premis minornya
merupakan pernyataan kategoris.
Contoh
:
Jika hari ini tidak
hujan, saya akan ke rumah paman (premis mayor)
Hari
ini tidak hujan (premis minor)
Maka,
saya akan kerumah paman (kesimpulan).
3. Silogisme
alternatif
Silogisme alternatif adalah
silogisme yang premis mayornya premis alternatif, premis minornya membenarkan
salah satu alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Kakek
berada di Bantaeng atau Makassar (premis mayor)
Kakek
berada di Bantaeng (premis minor)
Jadi,
kakek tidak berada di Makassar (kesimpulan)
·
Entimen
Entimen adalah
penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya
dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Ciri-ciri
paragraf berpola deduktif
Paragraf berpola
deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Letak
kalimat utama di awal paragraph
b) Diawali
dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
c) Diakhiri dengan penjelasan
2. Penalaran
Induktif
Paragraf Induktif
adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan
khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan
kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan
menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi,
paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Contoh paragraf
Induktif:
Pada saat ini remaja
lebih menukai tari-tarian dari barat seperti breakdance,
Shuffle, salsa (dan Kripton),
modern dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka
menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dankesenian tradisional
mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya
luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan
budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.
Macam-macam
Penalaran Induktif
Macam-macam penalaran
induktif diantaranya :
ü Generalisasi
Generalisasi adalah
pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam
pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data
statistik, dan lain-lain.
Contoh
generalisasi:
Jika
ada udara, manusia akan hidup.
Jika
ada udara, hewan akan hidup.
Jika
ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jika
ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Macam-macam generalisasi:
·
Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi
dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi
macam ini memberikan kesimpilan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi
tetap saja yang belum diselidiki.
·
Generalisasi tidak sempurna
Adalah generalisasi
berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi
fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Ciri-ciri
paragraf berpola induktif
Paragraf berpola
induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Letak
kalimat utama di akhir paragraph
b) Diawali
dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum
c) Paragraf
induktif diakhiri dengan kesimpulan
TUGAS
1.
Buat 2 proposisi yang benar dan 2
proposisi yang salah.
Jawab
:
·
Proposisi yang benar
1. PSAK
merupakan standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan di Indonesia
2. Saldo
normal biaya ada di debit
·
Proposisi yang salah
1. Aset
berada di saldo normal kredit
2. Laoran
keuangan hanya meliputi neraca
2.
Buatlah masing-masing 2 contoh kalimat
silogisme hipotesis, silogisme alternative, dan entimen.
Jawab
:
·
Silogisme hipotesis
1. Jika
minuman didinginkan, minuman akan membeku
Minuman didinginkan
Jadi, minuman membeku
2. Jika
hari ini mendung, saya dating kerumahmu
Hari ini mendung
Jadi, saya tidak dating kerumahmu
·
Silogisme alternatif
1. Giska
belajar akuntansi atau matematika
Giska belajar akuntansi
Giska tidak belajar matematika
2. Rudi
memasak tumis kangkung atau sayur singkong
Rudi memasak tumis kangkung
Rudi tidak memasak sayur singkong
·
Entime
1. Semua
manusi adalah makhluk hidup
Nadia adalah manusia
Jadi, nadia adalah makhluk hidup
Entimen
: Nadia adalah makhluk hidup karena dia adalah manusia
2. Semua
dokter adalah orang pintar
Renaldi adalah orang pintar
Jadi, renaldi adalah dokter
Entimen : renaldi adalah orang
pintar karena dia adalah dokter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar