Kemiskinan
yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Jarang ditemukan kemiskinan
yang hanya disebabkan oleh faktor tunggal. Seseorang atau keluarga miskin bisa disebabkan
oleh beberapa faktor yang saling terkait satu sama lain, seperti mengalami
kecacatan,memiliki pendidikan rendah, tidak memiliki modal atau keterampilan
untuk berusaha, tidak tersedianya kesempatan kerja, terkena pemutusan hubungan
kerja (PHK), tidak adanya jaminansosial (pension, kesehatan, kematian), atau
hidup di lokasi terpencil dengan sumberdaya alam dan infrastruktur yang
terbatas. Secara konseptual, kemiskinan bisa diakibatkan oleh lima faktor,
yaitu :
1. Faktor individual, atau patalogis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku,pilihan,
atau kemampuan dari si miskin.
2. Faktor keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan hubungan keluarga.
3. Faktor sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4. Faktor agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah dan ekonomi.
5. Faktor struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur
social.
Dampak
akibat kemiskinan yang terjadi di Indonesia, sebenarnya begitu banyak dan
sangatkompleks. Pertama, penggangguran. Jumlah pengganguran yang terjadi pada
awal tahun 2011mencapai 8,12 juta orang. Angka penggangguran ini cukup
fantatis, mengingat krisis multidimensional yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini.
Banyaknya penggangguran, berarti mereka tidak bekerja dan otomatis mereka tidak
mendapatkan penghasilan. Dengan tidak bekerja dan tidak mendapatkan
penghasilan, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara otomatis,
pengangguran menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Kedua, kekerasan.
Kekerasan yang terjadi biasanya disebabkan karena efek pengangguran. Karena
seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah yang benar dan halal,sehingga memicu
tindakan-tindakan kriminalitas. Ketiga,pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan,
mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Akhirnya, kondisi
masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam.Tingginya tingkat putus sekolah
berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang. Ini akan menyebabkan
bertambahnya pengangguran akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut
keterampilan di segala bidang. Keempat, kesehatan. Biaya pengobatan yang
terjadi padaklinik pengobatan bahkan rumah sakit swasta besar sangat mahal dan
biaya pengobatan tersebuttidak terjangkau oleh kalangan masyarakat miskin.
Kelima, konflik sosial bernuansa SARA. KonflikS ARA terjadi karena
ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi kemiskinan yang semakin hari semakin
akut. Hal ini menjadi sebuah bukti lain dari kemiskinan yang kita alami.
Terlebih lagi fenomena bencana alam yang sering terjadi di negeri ini, yang
berdampak langsung terhadap meningkatnya angka kemiskinan. semuanya terjadi
hampir merata di setiap daerah di Indonesia,baik di pedesaan maupun diperkotaan.
Cara
menanggulangi kemiskinan yang terjadi di
Indonesia, adalah dengan cara selalu berusaha mandiri, dalam arti jangan pernah
menggantungkan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan kepada orang lain,
terutama kebutuhan hidup duniawi dan kebutuhan hidup rohani.Harus ada kemauan
dan keberanian ketika ada peluang untuk memajukan atau memakmurkan dirisendiri
atau orang lain ,dalam lingkup masyarakat. Harus siap gagal dan menjadikan
kegagalan itu sebuah awal dari sebuah kemajuan atau kemakmuran
(kesuksesan).
Sesuai
dengan amanat Pancasila sila ke-5 yakni “Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, mengandung nilai-nilai bahwa seluruh
rakyat Indonesia harus mendapatkan keadilan baik itu keadilan di mata
umum,keadilan di mata hukum dan keadilan dalam mendapatkan hak-haknya.
Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai pancasila dan terus
berusahasekuat tenaga dalam mengatasi masalah-masalah kenegaraan terutama
kemiskinan.Karenan sejauhini pemerintah sudah menjalankan tugas sebagaimana
mestinya dalam mengatasikemiskinan,namun mengapa msih tetap terjadi ,itu
disebabkan salah satunya yaitu pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan
hanya secara parsial artinya hanya sebagian saja,sehinggaangka kemiskinan di
Indonesia tidak menunjukkan perbuhan,atau mungkin terjadi perubahan namun dengan
persentase yang sangat kecil,Bisa kita lihat bahwa anak-anak di desa belum
dapat mengenyam pendidikan dasar Sembilan tahun,fasilitas kesehatan masyarakat
atau JAMKESMAS punmasih banyak desa-desa yang belum mendapatkannya.Dan ada pula
tindakan oknum-oknum pemerintahan yang tidak bertanggung jawab mencoba untuk
mengambil keuntungan dari programpemerintahan ini,sehinggi masyarakat miskin
semakin miskin dan terpuruk.Inilah yang menjadimasalah yang kita hadapi
sekarang ini.Seharusnya dalam penyelenggaraan Negara nilai-nilai dari Pancasila
harus tetap terjaga,sehingga program-program kerja dari pemerintah
berjalanberbarengan dengan nilai-nilai Pancasila,sehingga prinsip-prinsip
pancasila dalam sila ke-5 yakni .Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh Negara.Negara mengembangkan
sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampusesuai
dengan martabat kemanusiaan.Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan serta wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
dapat di terapkan dengan baik.Penanganan pemerintah terhadap fakir miskin yaitu
memberikan peluang untuk mereka tumbuh menjadi seorang yang mandiri dan dapat
menghidupi dirinya sendiri.Pemerintah harus menumbuhakan aspirasi dalam dirinya
dan juga memberikan tempat yang layakbagi mereka dan memberikan lapangan
kerja agar mereka mau berusaha untuk kehidupannya.Dan juga mari kita merenungkan
kembali nilai-nilai Pancasila yang mana nilai-nilai tersebut akan menjadi
spirit dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
pembangunan dan Pemerintahan Negara dapat mencapai tujuan sesuai dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Hubungan
Pancasila Terhadap Kemiskinan.
A. Sila Katuhanan Yang Maha Esa
Kandungan Pancasila memuat pemikiran
dasar tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan.Bangsa Indonesia
menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YangMaha Esa dan oleh
karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai denganagama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sehingga sila pertama merupakan dasar daripada perwujudan
sila-sila yang lain,salah satunya yaknimengentaskan kemiskinan.
B. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab
menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemarmelakukan kegiatan kegiatan
kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa
manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian
dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama
dengan sesama manusiadan bangsa bangsa lain.sehingga dalam mengaplikasi
nilai-nilai keadilan dan keberadaban di junjungakan mengurangi angka
kemiskinan.
C. Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila persatuan Indonesia,
manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan,serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.Persatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan
demikesatuan dan persatuan bangsa. Persatuan mengandung arti bersatunya
bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan,dan juga antara
sesama manusia saling membantu antarayang satu dengan yang lain,mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi,membantu sesama manusia yang
membutuhkan bantuan sehingga perlapisan sosial dimasyarakat semakin pudar dan
lama kelamaan nilai persatuan Indonesia ini terwujud sebagaimana semboyan
Negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.
D. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Manusia Indonesia menghayati dan
menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah,karena itu semua pihak yang
bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya denganitikad baik dan penuh
rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di
ataskepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan
dengan akal sehatdan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan
yang diambil harus dapatdipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjungjung tinggi harkat danmartabat manusia serta nilai-nilai
kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan,kepercayaan
diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya,keputusan yang telah dibuat
tidak merugikan pihak manapun sehingga kesenjangan sosial di masyarakat tidak
terlalu nampak .Dan esensi daripada permusyawaratan perwakilan adalah adalah
mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia.
E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
Dengan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hakdan kewajiban yang
sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakatIndonesia.
Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap
dansuasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil
terhadap sesama,menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar