Senin, 04 Mei 2015

Fakir Miskin dan Nilai Pancasila

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor. Jarang ditemukan kemiskinan yang hanya disebabkan oleh faktor tunggal. Seseorang atau keluarga miskin bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait satu sama lain, seperti mengalami kecacatan,memiliki pendidikan rendah, tidak memiliki modal atau keterampilan untuk berusaha, tidak tersedianya kesempatan kerja, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), tidak adanya jaminansosial (pension, kesehatan, kematian), atau hidup di lokasi terpencil dengan sumberdaya alam dan infrastruktur yang terbatas. Secara konseptual, kemiskinan bisa diakibatkan oleh lima faktor, yaitu :
1. Faktor individual, atau patalogis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku,pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
2. Faktor keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan hubungan keluarga.
3. Faktor sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4. Faktor agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah dan ekonomi.
5. Faktor struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur social.

Dampak akibat kemiskinan yang terjadi di Indonesia, sebenarnya begitu banyak dan sangatkompleks. Pertama, penggangguran. Jumlah pengganguran yang terjadi pada awal tahun 2011mencapai 8,12 juta orang. Angka penggangguran ini cukup fantatis, mengingat krisis multidimensional  yang sedang dihadapi oleh bangsa saat ini. Banyaknya penggangguran, berarti mereka tidak bekerja dan otomatis mereka tidak mendapatkan penghasilan. Dengan tidak bekerja dan tidak mendapatkan penghasilan, mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara otomatis, pengangguran menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Kedua, kekerasan. Kekerasan yang terjadi biasanya disebabkan karena efek pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah yang benar dan halal,sehingga memicu tindakan-tindakan kriminalitas. Ketiga,pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan, mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia  sekolah atau pendidikan. Akhirnya, kondisi masyarakat miskin semakin terpuruk lebih dalam.Tingginya tingkat putus sekolah berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang. Ini akan menyebabkan bertambahnya pengangguran akibat tidak mampu bersaing di era globalisasi yang menuntut keterampilan di segala bidang. Keempat, kesehatan. Biaya pengobatan yang terjadi padaklinik pengobatan bahkan rumah sakit swasta besar sangat mahal dan biaya pengobatan tersebuttidak terjangkau oleh kalangan masyarakat miskin. Kelima, konflik sosial bernuansa SARA. KonflikS ARA terjadi karena ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi kemiskinan yang semakin hari semakin akut. Hal ini menjadi sebuah bukti lain dari kemiskinan yang kita alami. Terlebih lagi fenomena bencana alam yang sering terjadi di negeri ini, yang berdampak langsung terhadap meningkatnya angka kemiskinan. semuanya terjadi hampir merata di setiap daerah di Indonesia,baik di pedesaan maupun diperkotaan.
Cara menanggulangi  kemiskinan yang terjadi di Indonesia, adalah dengan cara selalu berusaha mandiri, dalam arti jangan pernah menggantungkan sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan kepada orang lain, terutama kebutuhan hidup duniawi dan kebutuhan hidup rohani.Harus ada kemauan dan keberanian ketika ada peluang untuk memajukan atau memakmurkan dirisendiri atau orang lain ,dalam lingkup masyarakat. Harus siap gagal dan menjadikan kegagalan itu sebuah awal dari sebuah kemajuan atau kemakmuran (kesuksesan).

Sesuai dengan amanat Pancasila sila ke-5 yakni  “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, mengandung nilai-nilai bahwa seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan keadilan baik itu keadilan di mata umum,keadilan di mata hukum dan keadilan dalam mendapatkan hak-haknya. Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai pancasila dan terus berusahasekuat tenaga dalam mengatasi masalah-masalah kenegaraan terutama kemiskinan.Karenan sejauhini pemerintah sudah menjalankan tugas sebagaimana mestinya dalam mengatasikemiskinan,namun mengapa msih tetap terjadi ,itu disebabkan salah satunya yaitu pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan hanya secara parsial artinya hanya sebagian saja,sehinggaangka kemiskinan di Indonesia tidak menunjukkan perbuhan,atau mungkin terjadi perubahan namun dengan persentase yang sangat kecil,Bisa kita lihat bahwa anak-anak di desa belum dapat mengenyam pendidikan dasar Sembilan tahun,fasilitas kesehatan masyarakat atau JAMKESMAS punmasih banyak desa-desa yang belum mendapatkannya.Dan ada pula tindakan oknum-oknum pemerintahan yang tidak bertanggung jawab mencoba untuk mengambil keuntungan dari programpemerintahan ini,sehinggi masyarakat miskin semakin miskin dan terpuruk.Inilah yang menjadimasalah yang kita hadapi sekarang ini.Seharusnya dalam penyelenggaraan Negara nilai-nilai dari Pancasila harus tetap terjaga,sehingga program-program kerja dari pemerintah berjalanberbarengan dengan nilai-nilai Pancasila,sehingga prinsip-prinsip pancasila dalam sila ke-5 yakni .Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.Negara mengembangkan  sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampusesuai dengan martabat kemanusiaan.Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan serta wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya dapat di terapkan dengan baik.Penanganan pemerintah terhadap fakir miskin yaitu memberikan peluang untuk mereka tumbuh menjadi seorang yang mandiri dan dapat menghidupi dirinya sendiri.Pemerintah harus menumbuhakan aspirasi dalam dirinya dan juga memberikan tempat yang layakbagi mereka dan memberikan lapangan kerja agar mereka mau berusaha untuk kehidupannya.Dan juga mari kita merenungkan kembali nilai-nilai Pancasila yang mana nilai-nilai tersebut akan menjadi spirit dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga pembangunan dan Pemerintahan Negara dapat mencapai tujuan sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Hubungan Pancasila Terhadap Kemiskinan.

A.      Sila Katuhanan Yang Maha Esa
Kandungan Pancasila memuat pemikiran dasar tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan.Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YangMaha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai denganagama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sehingga sila pertama merupakan dasar daripada perwujudan sila-sila yang lain,salah satunya yaknimengentaskan kemiskinan.
B.      Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemarmelakukan kegiatan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan sesama manusiadan bangsa bangsa lain.sehingga dalam mengaplikasi nilai-nilai keadilan dan keberadaban di junjungakan mengurangi angka kemiskinan.

C.       Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan,serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demikesatuan dan persatuan bangsa. Persatuan mengandung arti bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan,dan juga antara sesama manusia saling membantu antarayang satu dengan yang lain,mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi,membantu sesama manusia yang membutuhkan bantuan sehingga perlapisan sosial dimasyarakat semakin pudar dan lama kelamaan nilai persatuan Indonesia ini terwujud sebagaimana semboyan Negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika.

D.     Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Manusia Indonesia menghayati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah,karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya denganitikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di ataskepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehatdan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapatdipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat danmartabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan,kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya,keputusan yang telah dibuat tidak merugikan pihak manapun sehingga kesenjangan sosial di masyarakat tidak terlalu nampak .Dan esensi daripada permusyawaratan perwakilan adalah adalah mensejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia.

E.      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hakdan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakatIndonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dansuasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama,menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar