1.
Pengertian Penyimpangan Sosial
Penyimpangan
sosial dapat diartikan sebagai perilaku warga masyarakat yang dianggap tidak
sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat, tata aturan, atau norma sosial yang
berlaku (Budirahayu, 2013, 98). Penyimpangan sosial tidak terbatas pada
perilaku-perilaku yang terlampau melewati batas, hal-hal kecil pun bisa
termasuk dalam penyimpangan sosial. Seseorang akan dianggap menyimpang apabila
ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat pada umumnya. Namun fenomena
yang terjadi pada saat ini menunjukkan bahwa banyak hal-hal menyimpang yang
menjadi biasa di kalangan masyarakat. Masyarakat menganggap sebuah perilaku
menyimpang yang resesif atau tidak terlalu melewati batas sebagai perilaku
normal yang wajar untuk dilakukan. Tidak sedikit masyarakat yang justru bangga
melakukan sebuah penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial dianggap sebagai
prestasi tersendiri bagi sebagian masyarakat, khususnya masyarakat yang belum
terlalu memahami tentang hal-hal yang termasuk dalam penyimpangan social.
2.
Contoh Penyimpangan Sosial
Ada
banyak contoh penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, mulai dari
hal-hal kecil yang dianggap sepele sampai hal-hal yang berakibat fatal.
Membuang sampah tidak pada tempat sampah sudah bisa dianggap sebagai sebuah
perilak menyimpang, karena hal tersebut tidak sesuai dengan norma serta aturan
hukum yang berlaku. Contoh lain adalah mencontek, merokok, mencuri, memakai
obat-obatan terlarang dan narkoba, pelacuran, dll. Di sini akan dibahas
penyimpangan sosial mengenai kebiasaan merokok yang dilakukan oleh wanita.
1.
Hasil Wawancara terhadap Wanita Perokok
Penulis
menyertakan ringkasan hasil wawancara terhadap seorang peerokok wanita sebagai
bukti nyata adanya penyimpangan sosial pada masyarakat.
Narasumber
: Astri (AR)
Umur :
19 tahun
Saya
Astri, umur 19 tahun. Saya merokok karena saya merasa merokok bukanlah hal yang
terlarang. Saya merokok juga karena lingkungan saya melakukan hal yang sama.
Teman-teman saya juga merokok, entah itu laki-laki atau perempuan, sehingga
saya merasa tidak mampu bergaul dengan mereka juka saya tidak ikut merokok.
Saya juga merasa berani merokok karena kakak perempuan saya juga merokok. Saya
melakukannya tanpa sepengetahuan orangtua saya. Mama saya tidak mengetahui hal
ini, hanya kakak-kakak saya yang mengetahuinya.
Saya
merokok pada saat saya merasa bosan dan suntuk. Saat mood saya jelek. Saya
merasa dengan merokok pikiran saya menjadi lebih tenang dan enjoy. Namun, jujur
kadang saya merasa malu jika ada yang membahas tentang seorang wanita perokok.
Di sisi lain saya merasa ini adalah hal yang biasa, namun sisi lain saya
mengajak saya untuk berhenti melakukannya.
Sampai
saat ini, saya belum merasakan dampak pasti dari kebiasaan saya merokok. Tapi
saya tahu bahwa merokok memiliki banyak dampak negatif, seperti menyebabkan
kanker paru-paru dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. saya juga menyadari
bahwa merokok sangat tidak disukai oleh banyak orang, terutama perempuan. Saya
merokok juga tahu tempat, jika memang teman-teman saya yang lain tidak terbiasa
dengan asap rokok, saya akan mencari tempat khusus sehingga teman-teman saya
tidak merasa terganggu dengan keadaan saya yang merokok.
2.
Kebiasaan Merokok oleh Wanita
Rokok
adalah gulungan kertas yang berisi bahan-bahan berbahaya , bersifat adiktif
serta beracun. Merokok adalah kegiatan menghisap gulungan tersebut dengan cara
menyulutnya dengan api terlebih dahulu. Merokok merupakan salah satu perilaku
menyimpang, apabila orang-orang di sekitarnya merasa terganggu dengan
keberadaannya. Sedangkan merokok bagi para wanita dianggap menyimpang karena
memang keberadaannya sangat jauh dari kebiasaan masyarakat serta sangat jarang
ditemui pada umumnya. Selain itu, kebiasaan wanita yang merokok juga dapat
dikatakan sebagai perilaku menyimpang mengambil dari pendekatan definisi
menyimpang secara statistikal, yang mengatakan bahwa kebiasaan-kebiasaan umum
masyarakat adalah benar dan kebiasaan-kebiasaan yang jarang dilakukan atau
tidak sering dilakukan dianggap sebagai perilaku menyimpang.
3.
Faktor Penyebab Wanita Merokok
Banyak
sekali faktor yang bisa menyebabkan seorang wanita merokok. Mulai dari faktor individu, lingkungan,
bahkan keluarga. Dalam kasus yang saya amati, pelaku wanita mengaku melakukan
penyimpangan sosial, yaitu merokok, sebagai akibat dari pergaulan dengan
teman-temannya. Ia mengaku bahwa pengaruh lingkungannya sangat besar
terhadapnya sehingga ia berani dan merasa
sangat enjoy untuk melakukannya.
Bahkan kadang mereka mempunyai pemikiran menjadi bangga jika melakukan hal
tersebut.
Selain
itu, keadaan pada individu juga sangat berpengaruh. Jika ia merasa keadaan
sangat buruk, bosan, dan suntuk, maka ia akan langsung menyalakan rokoknya.
Keluarga juga sangat memicu terjadinya sebuah penyimpangan sosial. Keluarga
yang mempunyai kebiasaan merokok akan membuat anggotanya mengikuti kebiasaan
tersebut. Apalagi jika anggota keluarga wanita memiliki kebiasaan merokok juga,
dapat dipastikan anggota lain merasa harus melakukannya juga.
Faktor
yang lain muncul dari rokok itu sendiri, yaitu dari kandungan zat yang ada di
dalamnya. Rokok mengandung zat-zat yang menyebabkan para konsumennya kecaduan.
Dengan adanya zat tersebut, seseorang
yang telah mencoba untuk merokok akan selalu dan semakin ingin untuk mencobanya
lagi dan lagi. Hal tersebut juga berpengaruh besar bagi wanita.
4.
Dampak dari Wanita Merokok
Wanita
yang merokok, dan para perokok lain memberi banyak dampak bagi para pelaku juga
terhadap lingkungan sekitar. Dampak tersebut bisa berupa dampak negatif juga
dampak positif. Namun, sejauh pengamatan yang dilakukan oleh penulis, para
perokok cenderung memberikan banyak dampak-dampak negatif daripada dampak positif.
Dampak posistif yang diberikan oleh para perokok antara lain adalah membantu
produsen rokok dan para pekerja pabrik rokok agar tetap bertahan. Dengan adanya
para perokok, pabrik rokok bisa terus melanjutkan kegiatannya memproduksi
rokok, sehingga para pekerja pabrik dapat terus melanjutkan pekerjaannya.
Secara tidak langsung, para perokok telah membantu memberikan dan
mempertahankan pekerjaan para pekerja pabrik rokok.
Dampak
negatif yang ditimbulkan oleh para perokok lebih banyak daripada dampak positif
yang telah disebutkan di atas. Dampak tersebut dapat dipisahkan sebagai dampak
terhadap diri sendiri dan dampak bagi lingkungan sekitar perokok.
Dampak
negatif rokok bagi pelaku (secara langsung) :
*
Air mata keluar
*
Baju, badan, dan rambut menjadi bau
*
Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
*
Peristaltik usu meningkat dan nafsu
makan menjadi turun
*
Sirkulasi darah kurang baik
*
Suhu pada ujung-ujung jari (tangan/kaki)
menurun
*
Kepekaan indra pengecap dan pembau
menurun
*
Gigi dan kuku menjadi kuning
Dampak
negatif rokok bagi pelaku dalam jangka panjang :
§ Kerja
otak menurun
§ Adrenalin
meningkat
§ Rongga
pembuluh darah menciut
§ Tekanan
darah dan denyut nadi meningkat
§ Menimbulkan
efek ketagihan dan kecanduan
Dampak
negatif rokok bagi lingkungan sekitar :
·
Menimbulkan pencemaran udara bagi
lingkungan sekitar
·
Menjadi contoh buruk bagi anak-anak usia
di bawah umur
·
Menimbulkan banyak korban perokok pasif
bagi orang-orang di sekitarnya
Sedangkan
dampak negatif yang akan sama-sama dirasakan oleh pelaku (perokok aktif) dan
korban (perokok pasif) adalah dampak yang berpengaruh terhadap kesehatan. Asap
rokok yang ditimbulkan akan menyebabkan berbagai penyakit bagi para
penghirupnya. Penyakit-penyakit tersebut antara lain adalah kanker paru-paru,
jantung koroner, bronkitis, penyakit stroke, hipertensi, diabetes, dan
impotensi. Asap rokok juga dapat menyebabkan orang yang mempunyai penyakit asma
kambuh saat menghirupnya.
Wanita
yang merokok akan memiliki banyak kerugian sebagai dampak dari kebiasaan
merokok tersebut. Dampak tersebut akan merugikan para wanita perokok, baik
dalam hal penampilan ataupun kesehatan. Dampak fisik yang akan terjadi dan
sangat terlihat bagi para perokok wanita yang merokok secara terus menerus
adalah berubahnya warna kulit serta tumbuhnya rambut-rambut halus pada bagian
sekitar wajah wanita perokok. Kuliat wanita yang merokok secara terus–menerus
akan berubah menjadi agak abu-abu. Kebiasaan merokok pada wanita juga akan
mempercepat menopause, yaitu berhentinya proses menstruasi. Wanita yang
memiliki kebiasaan merokok juga akan memiliki gangguan pada kesehatan berupa
penurunan kesuburan sampai 50%, serta meningkatkan bahaya keguguran. Janin dari
rahim seorang perokok juga akan terlahir dengan keadaan berat badan yang
cenderung kurang. Wanita perokok juga akan menghasilkan ASI 25% lebih sedikit
dibandingkan wanita non-perokok. Nikotin yang ada pada rokok juga akan
memperlambat penyimpanan lemak dan meningkatkan pengeluaran energi sampai 200
kalori per hari, sehingga akan cenderung membuat berat badan perokok menjad
turun.
3.
Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang
Ada
banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah perilaku menyimpang.
Upaya-upaya pencegahan bisa dilakukan oleh semua orang yang bersangkutan, baik
oleh pemerintah, keluarga, teman, dan lingkungan sekitar. Upaya yang dapat
dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memperluas sosialisasi tentang
penyimpangan-penyimpangan sosial. Pihak keluarga dapat melakukan kontrol
sosial. Dan teman-teman lingkungan sekitar dapat menghimbau untuk tidak
melakukan penyimpangan sosial. Kontrol sosial dan sosialisasi yang cukup akan
membantu mencegah penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Keharmonisasian keluarga juga sangat mempengaruhi terjadinya penimpangan
sosial, sehingga perlu diciptakan keluarga yang harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar